Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Mengganti Oli Mesin

Tips Otomotif - Mengganti oli yaitu satu diantara perlakuan yang kerap dikira sepele. Walau dapat dikerjakan sendiri, namun jangan sampai asal ! “ada berbagai hal yang tidak bisa dikerjakan kala mengganti oli motor, ” buka aris, mekanik ahass clara motor ii di jl. Arteri kelapa dua no. 5, kebon jeruk, jakarta barat.

Cara Mengganti Oli

Daripada salah dan jadi petaka, mending kita kupas satu persatu perihal yang tidak bisa dikerjakan kala mengganti oli. “yang pertama yakni membuka baut pembuangan oli pada waktu keadaan mesin masih panas, terang aris.

Baiknya, mesin dibiarkan jadi dingin terlebih dulu. Tujuannya biar kala buka baut oli tidak slek. Tujuan selainnya, agar oli tambah banyak turun ke bagian crankcase, ” jadi pria ramah ini. Saat oli udah turun, harapannya dapat kurangi jumlah oli kotor yang tertinggal di kala mesin.

Tips Mengganti Oli Mesin Motor

Saat akan menutup kembali baut olinya lantas mesti hati-hati. Jangan lantas ring tembaga atau ring almunium tertinggal, bebernya. Seandainya sampai tertinggal bukan hanya mustahil akan terjadi kebocoran oli mesin.

Dan berhati-hati pada waktu menempatkan baut oli jangan lantas miring. Gunakan tangan dulu sampai baut oli susah buat diputar, lalu lanjut menggunakan kunci, ” wantinya. Seandainya sampai slek dapat repot juragan ! Mesti turun mesin buat bikin drat baru.

Nah sehabis baut oli terpasang dan udah dikencangkan, tinggal tuang oli baru ke mesin. Ingat takarannya mesti sama dengan yang tertulis pada bak kopling. Pada tulisan di awalnya sempat dikerjakan tes pada mesin yang memanfaatkan oli sangat banyak. Akhirnya, power jadi ngedrop !
Tentu sahabat tidak mengira, bila kita memberikan volume pelumas mesin yang berlebihan dri standar itu akan berdampak pada penurunan tenaga yang dihasilkan. Power pacuan dapat drop kurang lebih 2 dk dengan kata lain daya kuda atau horse power.

Cara Mengganti Oli Mesin yang benar

Perihal bermula dari wahyu, pemilik honda beat yang tinggal di pondok aren, tangerang, banten. Dia coba lakukan penggantian oli mesin sendiri. Sejatinya, skubek 110 cc non-radiator dari pabrikan sayap tunggal itu cuma memerlukan oli lebih kurang 0, 8 liter.

Mengganti Oli Mesin

Namun, pemuda yang senang utak-atik engine sendiri itu lupa keperluan standar pelumas beat biru kepunyaannya. Tanpa disadari, wahyu mengisikan semua oli baru yang datang dari botol pelumas yang mempunyai volume 1 liter. “ketika mesin hidup, tak ada problem. Namun, sesudah digunakan berjalan lebih dari satu ratus meter, motor layaknya ngok ( tidak ada pasokan udara dan layaknya mesin akan mati ; red ), ” bilangnya.

Benar-benar, itu mungkin terjadi. “karena pelumas yang sangat penuh, kinerja kruk as berputar jadi lebih berat. Seakan tak ada area kosong buat gerak bebas, ” ungkap sarwono edi, technical training manager, pt astra honda motor ( ahm ).

Area kosong yang berperan jadi momen gerak kruk as, menjadi tak ada. Selanjutnya, part pemutar langkah piston itu jadi berat lantaran benar-benar kudu mengaduk semua pelumas yang ada di crankcase.

Walau sebenarnya, pelumas di engine matik cuma berperan buat melumasi kruk as dan bagian blok silinder sampai kepala silinder saja. Terlebih jikalau di engine bebek atau sport ya. Ya, kudu melumasi girboks semua tuh !

Supaya lebih real masalah dampak oli berlebih ini, motor plus coba lalukan pengetesan. Uji coba dikerjakan di honda scoopy yang mesinnya sama dengan honda beat. Yup, tidak ada ubahan siginfikan pada ke-2 engine skubek honda ini.
Metode awal, dilakukan tes jalan. Oli mesin di Scoopy dikuras. Kemudian, dimasukan pelumas sekitar 1–1,1 liter. Seperti yang dikatakan Wahyu, ketika distarter memang tidak ada masalah. Mesin pun langsung hidup sejadinya.

Tapi, ketika baru dipakai berjalan sekitar 1 km, engine mengindikasikan kalau putaran menjadi berat. Sejenak kemudian, ringan kembali. Kejadian putaran berat-ringan ini dialami berulang selama motor berjalan. Selama putaran berat, grip gas atau rpm mesin tidak mau dikail lebih tinggi.

Pengetesan selanjutnya dilakukan di atas mesin dyno milik Ultraspeed di Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang. Pertama, dilakukan pengukuran power Scoopy dengan oli sesuai anjuran pabrik. Ya, 0,8 liter. Power yang didapat, 6,9 dk/7.764 rpm.

Kemudian, Scoopy diisikan oli 1,1 liter. Lanjut diajak jalan lagi di atas mesin dyno, power skubek retro ini langsung drop hingga 4,3 dk/ 7520 rpm. Tapi, untuk mencapai power dan rpm ini, dibutuhkan waktu cukup lama. Begitu juga torsi maksimal. Dari awalnya 6,7 ft-lbs/ 6.047 rpm turun menjadi 5,07 ft-lbs/ 6.143 rpm.

Bahkan meski grip gas diputar lebih dalam lagi, kitiran mesin pun seperti ogah beranjak naik. Beraaatttss...Sampai-sampai takutnya malah akan mengakibatkan mesin jebol! Kini, terjawab sudah. So, sebaiknya memang isi pelumas sesuai kebutuhan mesin dan anjuran pabrikan ya
Sepele, namun hati-hati ya

Baca Juga Review Oli Shell Advance Terbaru


Share this article :


Comments
0 Comments

Berita Otomotif Terbaru

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Berita Otomotif Terbaru Template Edit by Rifmasites.com - All Rights Reserved