Perbedaan CDI Standart dan Racing

Perbedaan CDI Standart dan Racing - Untuk yang suka mengotak-atik mesin tentu telah memahami apa itu CDI racing. Tetapi untuk pemula yang baru kenal motor tidak tahu apa itu CDI racing. Apalagi banyak yang salah kaprah. CDI racing dapat membesarkan api busi. Ini kudu diluruskan.

Perbedaan CDI Standart dan Racing

Bedanya CDI Racing dengan CDI Standar


Pertanyaan apa sih CDI racing sempat terlontar dari pembaca. Karenanya dapat diterangkan lagi. CDI racing dengan CDI standar ada perbedaan. “pertama, dari timing atau derajat pengapian. Diukur dari TMA (Titik Mati Atas) atau posisi piston sangat atas atau top.

CDI racing umumnya timing pengapian lebih advanced. Maksudnya derajat pengapian semakin maju. Contoh di CDI standar pada 6. 000 rpm, timing pengapiannya 30 sebelum saat TMA. Api busi memercik 30 sebelum saat TMA. Nah, di CDI racing mungkin semakin maju 32 derajat.

Umumnya oleh produsen CDI Racing dites memakai dinotes atau di sirkuit. Menurut coba-coba, timing pengapian dimajukan. Atau apalagi dimundurkan. Lantas dites, bila power naik dan tidak ngelitik didapat derajat yang cocok.

Sesudah didapat derajat yang cocok, oleh produsen CDI Racing diproduksi massal. Umumnya timing pengapian ini disesuikan dengan keadaan bahan bakar lokal. Ada hubungannya dengan oktan bensin.

Semakin bagus bahan bakar, adalah yang mempunyai nilai oktan tinggi. Contohnya bensin premium mempunyai oktan 88. Sesudah ganti menggunakan pertamax plus oktannya 92. Timing pengapian dapat semakin maju agar power yang digapai maksimal. Lantaran bahan bakar oktan tinggi butuh pembakaran lebih lama supaya tuntas terbakar.

Perbedaan CDI Standart dan Racing

CDI Racing dan CDI Standart


Di CDI Racing, tak hanya timing pengapian yang tidak sama dengan CDI standart, Biasanya rpm limiter dihilangkan. Contohnya di motor standar yang asalnya limiter di 9. 500 rpm mesin telah mbrebet, di CDI Racing dapat dihilangkan. Apalagi dapat diseting lebih tinggi. Contohnya di 14. 000 rpm agar mesin lebih teriak. Di motor standar dikasih rpm limiter atau putaran dibatasi agar awet dan irit.

Didalam penentuan timing pengapian juga terkait dengan rasio kompresi. Contoh dari spesifikasi tehnik di motor standar 9, 3 : 1. Cukup gunakan bensin premium dengan timing pengapian 30 derajat.

Demikian rasio kompresi dibikin 12, 5 : 1 tidak dapat gunakan premium. Sekurang-kurangnya kudu pertamax plus dengan timing pengapian kudu semakin maju. Maka dari itu di balap nampak cdi racing programmable. Artinya timing dapat diubah-ubah sesaui rasio kompresi dan bahan bakar


Share this article :


Comments
0 Comments

Berita Otomotif Terbaru

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Berita Otomotif Terbaru Template Edit by Rifmasites.com - All Rights Reserved